Selasa, Februari 08, 2011

Ibu-ibu Posyandu Dilatih Mendeteksi Penyakit Kulit

Salah satu
ujung tombak pelayanan kesehatan
masyarakat adalah pos pelayanan
terpadu atau Posyandu. Agar lebih
punya peran dalam memelihara
kesehatan masyarakat, para kader
Posyandu se-Indonesia kini diberi
pelatihan kesehatan kulit.
Program pelatihan ini diluncurkan
oleh Menteri Kesehatan Endang
Rahayu Sedyaningsih di Posyandu
Bungur III, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan, hari ini (27/1/2011).
Fasilitator yang akan menjalankan
program ini adalah Perhimpunan
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Indonesia (PERDOSKI).
Untuk tahap awal, program ini
baru akan dilaksanakan oleh 14
cabang PERDOSKI di seluruh
Indonesia, termasuk DKI Jakarta,
Banten dan Palembang. Untuk
wilayah DKI Jakarta, pelatihan telah
dilakukan pada 18-19 Januari 2011.
Materi yang akan diberikan akan
lebih banyak menyangkut upaya
pencegahan dan deteksi dini
berbagai jenis penyakit kulit yang
sering ditemukan di masyarakat.
Selain itu, para kader juga akan
dibekali pengetahuan tentang cara-
cara penganggualangannya.
Dalam pelatihan ini, para kader
Posyandu yang sebagian besar
adalah ibu-ibu akan mendapat
berbagai kelengkapan yang
dibutuhkan sebagai penyuluh.
Diantaranya buku lembar balik (flip
chart), panduan bagi kader, boneka
peraga dan produk-produk
perawatan kulit bayi dan anak.
"Pelatihan ini sangat relevan bagi
kader Posyandu karena
pengunjung Posyandu adalah para
ibu. Selanjutnya ibu dapat berperan
meningkatkan kesehatan kulit bagi
dirinya dan keluarga di rumah,"
ungkap Menkes dalam
sambutannya.
Ke-14 wilayah yang menjadi
tempat pelaksanaan program pada
tahap awal ini dipilih karena
memiliki prevalensi dermatitis atau
infeksi kulit di atas prevalensi
nasional yakni 6,8 persen.
Diharapkan, pelatihan ini bisa
menekan jumlah kasus dermatitis
di wilayah-wilayah tersebut.
Dermatitis sendiri merupakan jenis
penyakit kulit paling banyak
diderita oleh masyarakat Indonesia.
Secara umum, penyakit kulit masih
menduduki peringkat ke-3 di antara
jenis penyakit yang paling banyak
diderita orang Indonesia.


AN Uyung Pramudiarja :
detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar