- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Gapura Panca Waluya, Program Pendidikan Karakter Jawa Barat
Pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter generasi muda. Di Jawa Barat, pemerintah provinsi meluncurkan Program Gapura Panca Waluya, sebuah gerakan pendidikan karakter yang mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Sunda dengan kebutuhan zaman modern. Program ini bertujuan melahirkan generasi yang sehat, cerdas, disiplin, serta berakhlak mulia.
Apa Itu Gapura Panca Waluya?
Gapura Panca Waluya adalah program pembinaan karakter siswa yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kata panca berarti lima, sedangkan waluya berarti sehat atau selamat. Program ini menanamkan lima nilai utama karakter yang harus dimiliki setiap pelajar Jawa Barat, yaitu:
1. Cageur – Sehat jasmani dan rohani.
2. Bageur – Baik hati, sopan, dan menghargai sesama.
3. Bener – Disiplin, jujur, serta bertanggung jawab.
4. Pinter – Cerdas, kritis, dan berwawasan luas.
5. Singer – Kreatif, inovatif, serta peduli sosial.
Siapakah Tokoh Besar Pencetus Gapura Panca Waluya?
Pencetus / penggagas Program Gapura Panca Waluya adalah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (yang kadang disapa “KDM”).
Beberapa poin pendukungnya:
Program ini diresmikan melalui Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 43/PK.03.04/KESRA tentang implementasi konsep Gapura Panca Waluya.
Dedi Mulyadi mendefinisikan dan menjabarkan lima nilai karakter utama (cageur, bageur, bener, pinter, singer) sebagai bagian dari visi pendidikan karakter di Jawa Barat.
Tujuan Program
Program ini hadir untuk menjawab tantangan kenakalan remaja, degradasi moral, dan kurangnya kedisiplinan di kalangan pelajar. Dengan adanya Gapura Panca Waluya, diharapkan siswa mampu:
Menghindari perilaku negatif seperti tawuran, merokok, atau kecanduan game.
Membangun sikap disiplin dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi generasi yang cinta tanah air dan berjiwa sosial.
Menerapkan nilai Sunda dalam kehidupan modern.
Mekanisme Pelaksanaan
Pelaksanaan Gapura Panca Waluya melibatkan sekolah, orang tua, dan dukungan TNI/Polri. Beberapa poin penting dalam mekanisme program ini antara lain:
Pembinaan berjenjang: mulai dari orientasi, pelatihan dasar, hingga pembinaan lanjutan.
Kegiatan asrama: sebagian siswa mengikuti pembinaan di fasilitas khusus, seperti Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi.
Penguatan sekolah: sekolah wajib mengintegrasikan nilai Pancawaluya dalam kegiatan belajar, ekstrakurikuler, dan tata tertib.
Kolaborasi orang tua: keluarga menjadi bagian penting untuk menjaga konsistensi karakter siswa setelah kembali ke rumah.
Surat Edaran & Regulasi
Program ini diperkuat dengan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 43 & 45 Tahun 2025, yang berisi 9 Langkah Pembangunan Pendidikan. Beberapa poin utama antara lain:
Perbaikan sarana prasarana sekolah, termasuk sanitasi.
Larangan kegiatan studi tur dan wisuda seremonial yang memberatkan orang tua.
Larangan siswa di bawah umur membawa kendaraan bermotor.
Pembatasan uang jajan berlebihan.
Penutup
Gapura Panca Waluya bukan hanya program pembinaan kedisiplinan, tetapi sebuah gerakan membangun karakter pelajar Jawa Barat agar memiliki identitas yang kuat, sehat, cerdas, dan peduli terhadap lingkungan sosial. Dengan mengintegrasikan nilai kearifan lokal Sunda, program ini diharapkan mampu melahirkan generasi emas Jawa Barat yang siap menghadapi tantangan global.