Kisah Prabu Niskala Wastu Kancana dalam Carita Parahyangan
Carita Parahyangan mencatat kisah Prabu Niskala Wastu Kancana sebagai raja Sunda yang arif, panjang umur, dan dihormati rakyatnya. Simak selengkapnya di sini!
---
Naskah kuno Sunda memiliki banyak jejak sejarah dan ajaran kehidupan yang bernilai. Salah satu naskah yang penting adalah Carita Parahyangan, sebuah karya sastra sejarah yang menceritakan perjalanan kerajaan Sunda dari masa ke masa. Di dalam naskah ini, terdapat beberapa tokoh besar, salah satunya adalah Prabu Niskala Wastu Kancana yang sangat dihormati.
Carita Parahyangan ditulis sekitar abad ke-16 M dalam bahasa Sunda kuno.
Naskah ini tidak hanya mencatat silsilah raja, tetapi juga mengandung ajaran moral, pandangan hidup, serta nilai-nilai kepemimpinan yang dibawa oleh para tokoh dalam ceritanya.
Keberadaan Prabu Niskala Wastu Kancana dalam naskah ini menunjukkan besarnya pengaruh dan perannya dalam sejarah Sunda.
Dalam Carita Parahyangan, Prabu Niskala Wastu Kancana digambarkan sebagai:
Raja yang berumur panjang.
Ia memerintah cukup lama, sehingga masa pemerintahannya terasa stabil dan bertahan lama.
Bijaksana serta arif.
Ia tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, melainkan mempertimbangkan dengan matang.
Dicintai oleh rakyat.
Kehidupan masyarakat Sunda pada masa pemerintahannya digambarkan aman, adil, dan sejahtera.
Naskah ini menyebutkan bahwa Wastu Kancana memiliki peran penting dalam menjaga martabat dan kehormatan kerajaan Sunda setelah terjadinya tragedi Bubat.
Carita Parahyangan juga menyampaikan pesan moral melalui kisah Wastu Kancana, antara lain:
1. Kesabaran dalam menghadapi cobaan. Setelah ayahnya gugur di Bubat, ia tumbuh menjadi seorang pemimpin yang kuat dan bijaksana.
2. Keadilan sebagai dasar kepemimpinan. Segala keputusan yang diambil selalu bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.
3. Teladan bagi generasi selanjutnya. Ia dianggap sebagai simbol raja ideal yang patut diteladani.
Kisah Wastu Kancana dalam Carita Parahyangan memberikan inspirasi bagi pemimpin masa kini bahwa seorang pemimpin harus:
Mengutamakan kepentingan rakyat dibandingkan kepentingan pribadi.
Menjaga stabilitas dan martabat negeri.
Hidup sederhana dan penuh kebijaksanaan.
Nilai-nilai tersebut masih relevan hingga masa kini, baik dalam konteks kepemimpinan negara maupun dalam organisasi kecil.
Carita Parahyangan tidak hanya mencatat sejarah, tetapi juga melestarikan ajaran luhur Sunda.
Melalui sosok Prabu Niskala Wastu Kancana, naskah ini menegaskan betapa pentingnya kepemimpinan yang adil, bijaksana, dan penuh kasih.
Warisan Wastu Kancana bukan hanya untuk Sunda, tetapi juga bagi kita semua sebagai pelajaran hidup yang abadi.