Diposting oleh
Gapura sunda by h.herlliana
pada tanggal
Candi di Pamarican
Candi Ronggeng
kerajaan Galuh
Peninggalan Sejarah Sunda
Situs Arkeologi
Sunda Galuh
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Peran Prabu Niskala Wastu Kancana Setelah Tragedi Bubat
Prabu Niskala Wastu Kancana bangkit dari luka Tragedi Bubat dan memimpin Sunda Galuh dengan bijaksana. Simak kisahnya dalam sejarah Sunda.
---
Tragedi Bubat tahun 1357 M Peristiwa Bubat merupakan momen menyedihkan dalam sejarah Kerajaan Sunda. Ayahanda Prabu Niskala Wastu Kancana, yaitu Prabu Maharaja Linggabuana, gugur bersama para prajurit Sunda dalam insiden tersebut. Tragedi ini tidak hanya menyisakan luka dalam keluarga kerajaan, tetapi juga menyentuh seluruh rakyat Sunda.
Namun, dari tragedi ini muncul sosok pemimpin yang membawa Sunda Galuh menuju masa damai dan stabil, yaitu Prabu Niskala Wastu Kancana.
---
**Latar Belakang Tragedi Bubat**
Tragedi Bubat terjadi di Trowulan, pusat Kerajaan Majapahit, saat rombongan Sunda datang untuk melangsungkan pernikahan antara Dyah Pitaloka Citraresmi dengan Raja Hayam Wuruk.
Akan tetapi, Gajah Mada menganggap pernikahan ini sebagai tanda bahwa Sunda harus tunduk pada Majapahit. Penolakan Sunda berujung pada perang, yang berakhir dengan gugurnya Prabu Linggabuana dan Dyah Pitaloka yang memilih mati bersama.
---
**Wastu Kancana sebagai Pewaris Takhta**
Sebagai putra dari Prabu Linggabuana, Wastu Kancana menerima beban yang sangat berat, yaitu:
1. Mengembalikan martabat Kerajaan Sunda.
2. Menyembuhkan luka yang dialami rakyat Sunda.
3. Memastikan tragedi seperti ini tidak terjadi lagi.
Dari beban itu, Wastu Kancana tumbuh menjadi seorang raja yang lebih mementingkan perdamaian dan kesejahteraan rakyat daripada mencari balas dendam.
---
**Strategi Pemerintahan Pasca-Bubat**
Untuk memulihkan Sunda Galuh, Wastu Kancana mengambil beberapa langkah strategis:
- ** Stabilisasi internal**:
Ia membangun pusat pemerintahan di Kawali, menjauh dari pengaruh luar.
- ** Pembangunan ekonomi**:
Ia meningkatkan pertanian dan perdagangan untuk kebahagiaan rakyat.
- ** Menghindari konflik eksternal**:
Ia memilih jalan damai alih-alih terlibat perang dengan Majapahit.
---
**Dampak dari Kepemimpinannya**
Di bawah pemerintahan Wastu Kancana:
- Rakyat Sunda kembali merasakan kedamaian dan ketenteraman.
- Sunda Galuh tetap berdiri kokoh meskipun Majapahit masih berkuasa.
- Martabat Sunda dijaga dengan cara bijaksana, tanpa memperpanjang konflik.
---
**Pelajaran dari Perannya Pasca-Bubat**
Ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari sikap Wastu Kancana setelah Tragedi Bubat:
1. Pemimpin sejati tidak terjebak dalam rasa sakit hati atau kebencian.
2. Kekuatan seorang pemimpin tidak selalu terlihat dari perang, tetapi dari kebijaksanaannya.
3. Membangun kesejahteraan rakyat lebih penting daripada memanjakan ambisi politik.
---
Peran Prabu Niskala Wastu Kancana setelah Tragedi Bubat menunjukkan keteguhan hati seorang pemimpin yang mampu bangkit dari luka sejarah.
Alih-alih membalas dendam, ia memilih membangun Sunda Galuh dengan stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan.
Dengan sikapnya, Wastu Kancana meninggalkan jejak bahwa kebijaksanaan lebih abadi daripada amarah.