Artikel Unggulan

Sunda Wiwitan: Ajaran Leluhur Sunda yang Menjaga Keseimbangan Alam dan Kehidupan



Sunda Wiwitan: Ajaran Leluhur Sunda yang Menjaga Keseimbangan Alam dan Kehidupan


1. Apa Itu Sunda Wiwitan?


Sunda Wiwitan adalah sistem kepercayaan asli masyarakat Sunda (indigenous belief) yang sudah ada jauh sebelum agama Hindu, Buddha, maupun Islam masuk ke tanah Pasundan. Kata wiwitan berarti "asal mula", sehingga Sunda Wiwitan dimaknai sebagai ajaran Sunda yang diwariskan sejak awal.


2. Konsep Ketuhanan dalam Sunda Wiwitan


Dalam Sunda Wiwitan, masyarakat percaya kepada kekuatan tertinggi yang disebut Sang Hyang Kersa atau Yang Maha Kuasa. Beliau dipandang sebagai pencipta alam semesta dan sumber kehidupan. Semua makhluk hidup akan kembali kepada-Nya.


3. Kosmologi Sunda Wiwitan


Ajaran ini mengenal tiga lapisan dunia, yaitu:


Buana Nyungcung: dunia tertinggi, tempat Sang Hyang Kersa.


Buana Panca Tengah: dunia manusia sekarang.


Buana Larang: dunia rendah penuh penderitaan.



Konsep ini mengajarkan bahwa manusia harus menjaga keseimbangan agar tidak jatuh pada keserakahan.


4. Tuntunan Hidup dan Naskah Kuno


Pedoman hidup Sunda Wiwitan salah satunya tertulis dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kandang Karesian. Ajarannya menekankan hidup sederhana, menghormati leluhur, serta menjaga kelestarian alam.


5. Tradisi dan Ritual


Ritual dalam Sunda Wiwitan biasanya dilakukan sebagai wujud syukur kepada Sang Hyang Kersa. Upacara yang terkenal adalah Seren Taun, yaitu tradisi panen yang masih dilestarikan di beberapa daerah Sunda.


6. Nilai Filosofis


Sunda Wiwitan mengajarkan falsafah silih asah, silih asih, silih asuh yang berarti saling mengasah pengetahuan, saling mengasihi, dan saling mengasuh. Nilai ini mencerminkan pentingnya harmoni dalam kehidupan sosial.


7. Sunda Wiwitan Masa Kini


Walau jumlah penganutnya tidak banyak, ajaran Sunda Wiwitan masih dilestarikan di beberapa komunitas adat seperti Kanekes (Baduy Banten) dan Kampung Naga (Tasikmalaya). Hingga kini, ajarannya tetap menjadi bagian penting dalam kebudayaan Sunda.