- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Artikel Unggulan
Diposting oleh
Gapura sunda by h.herlliana
pada tanggal
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Wangsit Siliwangi: Warisan Pesan Bijak dari Raja Pajajaran
Pendahuluan
Dalam sejarah tanah Sunda, nama Prabu Siliwangi begitu lekat dengan kejayaan dan kebijaksanaan. Beliau adalah Raja Pajajaran yang memerintah sekitar abad ke-15 dan dianggap sebagai simbol kejayaan, persatuan, dan budaya Sunda. Salah satu peninggalan paling terkenal bukan hanya berupa kerajaan atau legenda, melainkan pesan-pesan moral yang dikenal sebagai Wangsit Siliwangi.
“Wangsit” sendiri berarti petuah, wejangan, atau nasihat yang diwariskan untuk generasi selanjutnya. Ajaran ini sarat nilai kehidupan, spiritualitas, serta etika sosial yang hingga kini masih menjadi pedoman hidup masyarakat Sunda.
Asal-usul Wangsit Siliwangi
Wangsit Siliwangi muncul dari tradisi lisan yang diwariskan turun-temurun oleh para kasepuhan Sunda. Beberapa catatan menyebutkan bahwa pesan ini disampaikan menjelang runtuhnya Kerajaan Pajajaran, saat Prabu Siliwangi dan pengikutnya menghadapi tantangan zaman, termasuk masuknya pengaruh agama baru.
Wangsit ini tidak tercatat resmi dalam prasasti atau naskah kuno tertentu, namun tetap lestari dalam memori kolektif masyarakat Sunda sebagai bentuk piwuruk (ajaran bijak).
Isi Pokok Wangsit Siliwangi
1. Ngajaga Diri (Menjaga Diri)
Setiap manusia harus menjaga kesucian lahir batin, menghindari perbuatan buruk, serta mengendalikan hawa nafsu.
2. Ngajaga Lembur (Menjaga Kampung/Hidup Bermasyarakat)
Menjaga persatuan, tidak menimbulkan kerusuhan, serta selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
3. Ngajaga Nagara (Menjaga Tanah Air)
Tanah leluhur adalah pusaka. Generasi penerus wajib mencintai, melindungi, dan membangun negeri.
4. Ngajaga Alam (Menjaga Lingkungan)
Manusia hidup berdampingan dengan alam. Oleh karena itu, hutan, sungai, dan bumi harus dijaga kelestariannya.
5. Ngajaga Agama (Menjaga Spiritualitas)
Setiap orang harus memelihara keyakinan dan spiritualitas dengan teguh, tanpa melupakan akar tradisi dan budaya leluhur.
Makna Filosofis
Wangsit Siliwangi mengajarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan. Dalam istilah Sunda, hal ini sering disebut silih asih, silih asah, silih asuh (saling mengasihi, saling mengasah, saling membimbing).
Ajaran ini bukan hanya petuah moral, tetapi juga strategi kebudayaan agar masyarakat Sunda tetap bertahan menghadapi perubahan zaman.
Relevansi Wangsit Siliwangi di Masa Kini
Dalam Kehidupan Sosial
Mendorong persaudaraan, gotong royong, dan toleransi.
Dalam Kehidupan Berbangsa
Menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
Dalam Ekologi
Mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan alam di tengah krisis lingkungan global.
Dalam Spiritualitas
Memberi landasan etika agar tidak tercerabut dari akar budaya sendiri.
Penutup
Wangsit Siliwangi adalah warisan pesan bijak yang menyatukan nilai-nilai kemanusiaan, lingkungan, dan spiritualitas. Ia bukan sekadar nasihat, melainkan identitas dan kekuatan moral bagi masyarakat Sunda dan Indonesia. Dengan mengamalkan wangsit ini, generasi sekarang dapat tetap berdiri kokoh di tengah arus globalisasi, tanpa kehilangan jati diri budaya leluhur.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
