Candi Ronggeng terletak di Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Situs ini berada dekat pinggiran sungai Ciseel . Untuk menuju lokasi, pengunjung dapat menempuh perjalanan darat dari pusat Kota Ciamis sekitar 40 km, atau sekitar 4–5 jam perjalanan dari Kota Bandung.
Candi Ronggeng diyakini berasal dari abad ke-7 hingga abad ke-8 Masehi, pada masa Kerajaan Sunda Galuh. Berdasarkan penelitian arkeologi, candi ini diperkirakan merupakan peninggalan agama Hindu, terlihat dari gaya arsitektur dan batuan andesit yang digunakan.
Nama "Ronggeng" sendiri berasal dari legenda masyarakat setempat. Konon, dahulu di sekitar lokasi ini sering terdengar suara gamelan dan tarian ronggeng pada malam hari. Cerita rakyat tersebut menambah nuansa mistis dan daya tarik tersendiri bagi situs ini.
Candi Ronggeng memiliki bentuk sederhana dengan ukuran yang relatif kecil. Struktur bangunannya sebagian besar terbuat dari batu andesit. Di sekitar candi, ditemukan berbagai artefak arkeologi, seperti:
- Lingga dan Yoni sebagai simbol pemujaan Dewa Siwa
- Sisa-sisa umpak batu penyangga bangunan
Penemuan artefak tersebut memperkuat dugaan bahwa Candi Ronggeng digunakan sebagai tempat pemujaan umat Hindu pada masa lampau.
Masyarakat sekitar percaya bahwa Candi Ronggeng memiliki energi spiritual yang kuat. Salah satu legenda populer menyebutkan bahwa candi ini dulunya merupakan tempat berkumpulnya para penari ronggeng gaib. Setiap malam bulan purnama, terdengar suara gamelan dan tarian mistis yang dipercaya berasal dari arwah leluhur atau makhluk halus penjaga situs. Cerita ini membuat Candi Ronggeng kerap menjadi tujuan wisata spiritual dan budaya.
Candi Ronggeng bukan hanya sekadar tumpukan batu kuno, tetapi juga saksi bisu kejayaan Kerajaan Sunda Galuh. Keunikan sejarah, arsitektur sederhana, dan legenda mistis yang menyelimuti situs ini menjadikannya salah satu destinasi wisata budaya yang patut dikunjungi. Bagi pencinta sejarah dan budaya Nusantara, Candi Ronggeng adalah pengingat bahwa warisan leluhur harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
