Artikel Unggulan

Prabu Niskala Wastu Kancana dalam Tradisi Lisan dan Folklor Sunda

 

Prabu Niskala Wastu Kancana dalam Tradisi Lisan dan Folklor Sunda


Tradisi lisan Sunda mengenang Prabu Niskala Wastu Kancana sebagai raja panjang umur, bijaksana, dan pelindung rakyat. Simak kisah folklornya di sini.


Definisi Folklor Baca Disini!

---



Selain terdapat dalam naskah kuno seperti Carita Parahyangan dan Prasasti Kawali, sosok Prabu Niskala Wastu Kancana juga berkembang dalam tradisi lisan Sunda. Masyarakat Sunda menceritakan kisahnya dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga ia tidak hanya dianggap sebagai tokoh sejarah, tetapi juga bagian dari folklor yang membentuk identitas budaya.

---

Tradisi Lisan Sunda


Tradisi lisan di daerah Sunda mencakup pantun, wawacan, dongeng, dan kidung yang kerap dilantunkan dalam acara adat.
Melalui tradisi ini, nilai-nilai kepemimpinan Wastu Kancana terus dilestarikan.

Beberapa cerita yang muncul antara lain:

Ia dikenal sebagai raja yang memiliki usia panjang dan memerintah dengan stabil.


Disebut sebagai raja yang bijak, mampu menyeimbangkan kepentingan rakyat dan kerajaan.


Dikisahkan sebagai pelindung tanah Sunda, yang menjaga martabat leluhur setelah tragedi Bubat.


---

Folklor tentang Wastu Kancana

Dalam folklor, Prabu Niskala Wastu Kancana sering digambarkan sebagai raja yang:

1. Dekat dengan rakyat. Ia sering berkeliling untuk mengetahui kehidupan masyarakat.

2. Bijaksana. Mampu menengahi perselisihan tanpa menggunakan kekerasan.

3. Meninggalkan pesan. Salah satunya yang paling terkenal adalah pesan dalam Prasasti Kawali.

---

Nilai Budaya yang Tersimpan

Folklor dan tradisi lisan tentang Wastu Kancana memuat nilai-nilai budaya penting, seperti:

Ajén-inajén (harga diri).
Menjaga martabat dan kehormatan bangsa.

Sauyunan (kebersamaan).
Menekankan pentingnya gotong royong.

Ngajaga lemah cai (menjaga tanah-air).
Pesan ekologis yang diajarkan oleh leluhur.

---

Peran Tradisi Lisan dalam Melestarikan Sejarah

Tradisi lisan tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai:

Pewarisan sejarah.
Membantu masyarakat mengenal sejarah raja-raja Sunda.

Penguat identitas.
Meningkatkan rasa bangga terhadap budaya Sunda.

Pendidikan moral.
Menanamkan nilai-nilai luhur sejak dini.

---

Relevansi di Masa Kini

Meskipun folklor sering dikaitkan dengan cerita dongeng, nilai yang terkandung di dalamnya tetap relevan:

Kepemimpinan yang bijak masih dibutuhkan di era modern.


Kesadaran ekologis sangat cocok dengan isu lingkungan global.


Kerja sama dan persatuan adalah kunci menjaga martabat bangsa.


---

Prabu Niskala Wastu Kancana dalam tradisi lisan dan folklor Sunda bukan hanya sekadar tokoh sejarah, tetapi juga simbol nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur.
Kisah-kisah yang diceritakan masyarakat menjadikannya sebagai teladan kepemimpinan yang abadi.

Dengan demikian, folklor tentang Wastu Kancana menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, yang memperkuat jati diri budaya Sunda.