Jumat, Februari 04, 2011

Manusia Kesepian Paling Banyak Jadi Pecandu Cyber Sex

Meski tidak
menyebabkan penularan penyakit
menular seksual, kecanduan cyber
sex bukan berarti tak berisiko.
Orang yang kecanduan cyber sex
cenderung enggan berhubungan
seksual dengan pasangan di dunia
nyata, yang akhirnya dapat
merusak hubungan.
Menurut Philip Hodson, penyuluh
kesehatan seksual, cyber sex
adalah kencan antara dua individu
di dunia maya melalui internet
yang mengandalkan imajinasi serta
konsisten tampil anonim.
"Cyber sex adalah dunia yang
sunyi. Penghuninya adalah
manusia-manusia yang kesepian
yang saling memberikan
kesenangan melalui cerita-cerita
erotis tanpa risiko patah hati. Ia
memberikan kepuasan seks tanpa
harus intim. Aman, mudah, murah
dan efektif mengisi jam-jam
kosong yang lewat tanpa makna,"
jelas Dr Andri Wanananda MS
anggota Asosiasi Seksologi
Indonesia (ASI), dalam konsultasi
detikHealth, Selasa (1/2/2011).
Pecandu cyber sex kebanyakan
adalah laki-laki dan sebagian besar
memiliki latar belakang pernah
mengalami pelecehan seksual.
Akses keterjangkauan, mudah dan
anonimitas dari pengalaman cyber
sex telah sangat meningkatkan
jumlah orang yang mengalami
kecanduan cyber sex.
Kebanyakan orang memulai
dengan rasa ingin tahu yang
normal, kemudian menikmati
kesenangan yang terlibat dalam
aktivitas seksual online dan secara
bertahap menghabiskan banyak
waktu untuk melakukan cyber sex.
"Hangatnya layar komputer,
panasnya percakapan erotis,
bahkan saat di tingkahi gambar dan
suara lenguhan yang seksi tak akan
pernah menggantikan nikmatnya
berciuman, bersentuhan kulit, dan
kenyamanan bangun di pagi hari
dengan partner bercinta yang riil,"
kata Dr Andri, yang juga dosen di
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanegara Jakarta.
Ciri-ciri orang yang mengalami
kecanduan cyber sex, seperti
dilansir choosehelp, Selasa
(1/2/2011) adalah:
Menghabiskan berjam-jam waktu
di depan komputer dan internet
untuk terlibat dengan aktivitas
seksual online
Cenderung tidak mau melakukan
hubungan seksual secara nyata
dengan pasangan
Menjadi kurang mampu memiliki
hubungan seksual dan sebagian
besar tidak dapat memuaskan
pasangan di dunia nyata
Merasa malu dan bersalah setelah
melihat konten eksplisit (gamblang
dan tidak berbelit-belit) di internet
Sibuk menghabiskan waktu online
untuk melakukan aktivitas seksual
dan akan merasa cemas jika tidak
dapat melakukannya
Apa saja risiko bila kecanduan
cyber sex?
Meskipun pecandu cyber sex tidak
menghadapi risiko penyakit
menular, pelecehan atau kekerasan
seksual seperti yang terjadi pada
pecandu seks konvensional (dunia
nyata), tetapi kecanduan cyber sex
dapat menyebabkan sakit yang
lebih besar.
Terapis perkawinan melaporkan
banyak kasus pasien yang bercerai
karena pasangannya mengalami
kecanduan cyber sex. Terapis seks
menjelaskan bahwa kecanduan
cyber sex dapat merugikan
keintiman pasangan di dunia nyata.
Kebanyakan pecandu cyber sex
tidak dapat mencapai kepuasan
seksual melalui interaksi fisik kerena
ia mendapatkannya secara online.
Sebagian besar akan menghindari
kontak seksual dengan
pasangannya di dunia nyata.
Tak sedikit pecandu cyber sex
tertangkap sedang melihat
pornografi di tempat kerja atau di
rumah. Banyak pula yang
menghadapi konsekuensi negatif
atas ketidakmampuannya untuk
mengendalikan diri.
Kecanduan cyber sex juga dapat
menyebabkan peningkatan tingkat
depresi, rasa malu dan rasa
bersalah.

*)Sumber : http://detik.com
Merry Wahyuningsih : detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar