Jumat, Februari 04, 2011

Tidak Ada Pria yang Tak Nonton Film Porno

Dimana ada
pornografi disitu ada lelaki.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan
menemukan semua pria dewasa
ternyata menonton pornografi.
Yang mengejutkan kebiasaan itu
dimulai pertama kali saat rata-rata
usia pria 10 tahun.
Peneliti dari University of Montreal
Kanada melakukan penelitian di
tahun 2009. Awalnya, peneliti
hanya ingin mencari pria usia awal
20-an tahun yang belum pernah
melihat pornografi.
Tapi peneliti justru kesulitan
menemukan pria yang belum
pernah nonton film porno. Tidak
ada satu pun pria yang disurvei
yang belum pernah nonton film
porno.
"Kami tidak bisa menemukan satu
pun pria yang belum pernah
melihat pornografi," kata Profesor
Simon Louis Lajeunesse seperti
dilansir dari Telegraph, Selasa
(1/2/2011).
Sekitar 90 persen pria normal
(heteroseksual) yang disurvei itu
menonton film porno dari internet,
sisanya 10 persen dibeli sendiri dari
toko video.
Pria lajang yang disurvei mengaku
menonton pornografi rata-rata 40
menit selama tiga kali seminggu.
Sementara pria yang punya
pasangan mengaku menonton film
porno hanya 1,7 kali dalam
seminggu selama 20 menit.
Dari hasil studi ini, peneliti
menyimpulkan pria menonton film
porno yang sesuai dengan citra
dan gaya seksualitasnya. Namun
mereka akan menyingkirkan film
yang dianggap terlalu aneh.
"Tapi pornografi ini tidak
mengubah persepsi pria terhadap
perempuan atau mengganggu
hubungan dengan pasangannya.
Bahkan kebanyakan gaya seksual
mereka cukup konvensional," kata
Prof Lajeunesse.
Yang ditakutkan maraknya
pornografi ini akan memberikan
efek negatif bagi mereka yang
belum dewasa. Apalagi dari hasil
penelitian itu keinginan melihat
pornografi rata-rata muncul saat
usia anak 10 tahun.
Psikolog Andayani Ramelan,
Psi dari Universitas Esa Unggul
yang pernah dihubungi
detikHealth mengatakan anak-
anak akan mencari pornografi
karena awalnya diliputi rasa
penasaran dan ingin tahu.
Untuk itu ada baiknya, orangtua
memberikan penyampaian dan
menjelaskan sebab-akibatnya
dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh anak.
Karena pemberian larangan
terhadap anak tanpa adanya
penjelasan justru akan membuat
anak akan mencari tahu sendiri dari
sumber yang bisa saja
menjerumuskannya pada hal yang
tidak baik.
Psikolog Andayani
memberikan tips agar anak tak
penasaran dengan video
porno:
1. Beri pemahaman, bukan
paksaan.
Hindari penggunaan kata 'jangan',
apalagi artikulasi yang keras dalam
mengungkapkannya. Daripada
mengatakan 'Kamu nggak boleh
nonton video porno!', lebih baik
jelaskan padanya kenapa ia tidak
boleh menonton dan dampaknya.
2. Beri pengertian tentang
hubungan seksual, namun tidak
perlu memberitahu secara
detail.
Katakan kalau 'Hubungan seksual
itu hanya boleh dilakukan oleh
sepasang suami & istri yang sah
menurut agama dan negara'.
3. Kaitkan dengan pendidikan
moral dan agama.
Katakan kalau hubungan seksual
tanpa ikatan pernikahan itu tidak
benar dan akan mendapat dosa.
Katakan padanya, 'Tuhan tidak suka
orang yang menonton video
porno lho...'
4. Beri tahu sebab-akibat
apabila perbuatan itu dilakukan.
Jelaskan kalau perbuatan itu akan
membuat malu dirinya, keluarga
dan orang-orang di sekitarnya.
5. Tanyakan pada anak
mengenai pandangan dan
pendapatnya.
Lihat reaksi anak, apakah anak
sudah menangkap maksud
pembicaraan atau belum.
6. Perhatikan kegiatan anak
selama ia masih berada dalam
jangkauan orangtua.
7. Ingatkan ia untuk
mendekatkan diri pada Tuhan
YME.

*)Sumber : http://detik.com
oleh Irna Gustia : detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar