Artikel Unggulan

Lokasi Sakral Galuh Kertabumi yang Menyimpan Jejak Leluhur

Diposting oleh pada tanggal

Cakra Rahayu Kencana: Sejarah, Filosofi, dan Polemik Simbol Galuh di Ciamis

Diposting oleh pada tanggal

 


Cakra Rahayu Kencana: Simbol Warisan Galuh, Filosofi, dan Polemik Kontemporer

Pendahuluan

Cakra Rahayu Kencana (atau Cakra Rahayu Kancana) adalah sebuah simbol yang belakangan ini ramai dibicarakan di Kabupaten Ciamis. Ia diklaim sebagai warisan Kerajaan Sunda-Galuh dan digunakan sebagai pin resmi pada seragam ASN maupun pejabat daerah. Artikel ini merangkum sejarah, filosofi, penggunaan modern, hingga polemik seputar keaslian simbol ini dari berbagai sumber.

Sejarah dan Asal-usul

  • Era Kerajaan Galuh: Simbol ini diyakini berakar dari masa pemerintahan Maharaja Prabu Niskala Wastu Kancana (1371-1475 M). Prasasti Kawali I dan VI di Astana Gede Kawali disebut-sebut memuat lambang sejenis.
  • Pusaka Galuh: Ada versi lain yang menyebutkan bahwa simbol ini berkaitan dengan trisula atau tombak bermata tiga, pusaka yang pernah disimpan di Museum Galuh Pakuan era R.A.A. Kusumadiningrat.
  • Transformasi Simbol: Dari bentuk awal yang sederhana, simbol ini ditafsir ulang menjadi bentuk padma (bunga teratai) dengan elemen lingkaran dan garis pusat.

Bentuk dan Struktur Simbol

  • Kembang Cakra: Digambarkan seperti bunga berdaun tiga helai dengan garis pusat.
  • Tri Tangtu di Buana: Melambangkan tatanan sosial Sunda, yaitu Karamaan (keberagaman), Karesian (kesejahteraan), dan Karatuan (pemerintahan).
  • Papat Kalima Pancer: Menunjukkan empat penjuru mata angin dengan pusat sebagai "puseur" (inti peradaban).
  • Lingkaran: Melambangkan dunia (Buana Panca Tengah) dan keseimbangan kosmos.

Makna Filosofis

  • Arti Kata:
    • Cakra → kuasa, penguasa, pemimpin
    • Rahayu → keselamatan, keberkahan
    • Kencana/Kancana → emas, kemuliaan
  • Filosofi Kepemimpinan: Menjadi pemimpin harus menyatukan niat (tekad), ucapan, dan perbuatan (lampah) yang selaras.
  • Identitas Budaya: Simbol ini dianggap sebagai pengikat masyarakat Tatar Galuh, menegaskan kesinambungan warisan budaya dengan masa kini.

Penggunaan Kontemporer

  • Pin ASN/PNS: Digunakan resmi oleh pejabat Kabupaten Ciamis sejak 2022, sering disandingkan dengan nama "Galuh."
  • Ruang Publik: Simbol ditemukan pada tugu, gapura, museum, pot jalan, hingga tugu selamat datang di Ciamis.
  • Identitas Daerah: Menurut Disbudpora Ciamis, simbol ini merepresentasikan persatuan, kuasa, keselamatan, dan kemuliaan.

Kritik dan Polemik

  • Keaslian Diragukan: Sejarawan menilai istilah “Cakra Rahayu Kencana” tidak ditemukan dalam naskah kuno manapun.
  • Kemungkinan Simbol Bindu: Beberapa ahli menilai simbol yang dipakai hanyalah tanda baca kuno (bindu), bukan lambang kerajaan.
  • Interpretasi Modern: Nama dan makna simbol ini mungkin hasil konstruksi kontemporer yang dilegitimasi lewat kebijakan daerah.
  • Risiko Sejarah: Ada kekhawatiran penggunaan simbol tanpa dasar akademis kuat dapat menyesatkan sejarah lokal.

Kesimpulan

Cakra Rahayu Kencana adalah simbol yang sarat makna filosofis dan budaya, namun sekaligus menimbulkan perdebatan soal keaslian historisnya. Bagi sebagian masyarakat, ia menjadi identitas kebanggaan dan pengingat kejayaan Galuh. Bagi akademisi, ia adalah tanda tanya yang perlu dikaji lebih dalam.

Catatan Akhir

Perlu ada penelitian lintas disiplin—epigrafi, arkeologi, filologi—untuk memastikan apakah simbol ini benar-benar warisan sejarah atau sekadar interpretasi modern. Apa pun hasilnya, Cakra Rahayu Kencana kini sudah menjadi bagian dari identitas budaya kontemporer Ciamis.