Minggu, Februari 13, 2011

Kalahkan Diabetes dengan Pahitnya Pare

Pare sering
dijauhi karena rasanya yang pahit.
Tapi di balik rasa pahitnya, pare
mengandung banyak manfaat
untuk kesehatan, salah satunya
ampuh untuk melawan diabetes
dengan menurunkan kadar gula
darah dalam tubuh.
Pare atau secara ilmiah dikenal
sebagai Momordica charantia,
adalah sayuran yang sering
dijadikan ramuan obat dengan
sejarah panjang dalam pengobatan
China tradisional, terutama untuk
mengobati diabetes.
Dari beberapa penelitian yang
dilakukan pada hewan dan juga
manusia, pare terbukti dapat
menurunkan kadar glukosa darah,
seperti dilansir Drugs.com, Jumat
(11/2/2011).
Kandungan charantin, polipeptida P
dan vicine, merupakan bahan aktif
utama dari pare, yang tampaknya
bertanggung jawab atas aktivitas
anti-diabetes.
Menurut sebuah penelitian yang
diterbitkan dalam Journal of
Medicinal Food edisi Juni 2010,
selain menurunkan kadar glukosa,
pare juga meningkatkan kadar lipid
darah.
Dalam penelitian yang dilakukan
pada 20 hewan subyek yang
memiliki sukrosa induksi diabetes,
setelah 30 hari di bawah
pengobatan dengan pare peneliti
menemukan bahwa subyek
dengan kadar glukosa normal,
penurunan trigliserida dan LDL
(kolesterol jahat), dan
meningkatkan HDL (kolesterol baik).
Temuan positif lain dari penelitian
ini adalah bahwa pare memiliki
kualitas antioksidan, yang berarti
herbal ini membantu melindungi
sel dari radikal bebas yang
disebabkan oleh diabetes.
Berdasarkan rekomendasi
Drugs.com, untuk menurunkan
kadar gula darah, Anda bisa
mengambil dosis harian 50 sampai
100 ml atau 900 mg jus pare tiga
kali sehari. Namun, dosis ini dapat
disesuaikan berdasarkan tingkat
gula darah, dan apakah Anda
minum obat konvensional untuk
diabetes.
Tapi konsumsi pare harus dihindari
untuk ibu hamil dan anak-anak.
Tanaman ini menunjukkan efek
anti-kesuburan dalam studi
penelitian, yang bisa meningkatkan
risiko aborsi dan pendarahan
menstruasi.
Sedangkan pada anak-anak karena
tubuhnya masih belum kuat,
kadang pare bisa menimbulkan
efek samping seperti, sakit kepala,
demam dan sakit perut.

Merry Wahyuningsih : detikHealth,
detikcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar